Senin, 03 September 2018

Wisata Kediri S1

ingin jalan-jalan ke Kediri tapi tidak tahu mau kemana ? eiittssss..... kediri sekarang buanyak banget spot-spot menarik buat dikunjungi loh, terlebih banyak tempat makan atau sekedar buat sharing-sharing manjah bersama teman, gebetan, pacar, mantan ataupun sama keluarga guys, dan yang pastinya instagramable buat kalian yang hobi berselancar di media sosial Instagram. kali ini saya membagikan tempat-tempat menarik di daerah Kediri timur yaa, maklum saja Kediri luas banget alias saya sendiri sering nyasar saat jalan-jalan ke Kediri Barat atau biasa dijuluki Kediri Kulon Kali (Kediri barat sungai), mengapa kediri terbagi menjadi dua wilayah ? waaaahhh... seru juga kalau kalian mendengar atau membaca sejarah Kediri di zaman kerajaan guys. tapi saya tidak akan bercerita di sini, mungkin lain kali bolehlah yaaa.... 😂 
naaah... beberapa waktu lalu saat liburan idul fitri saya pulang kampung dong ke Kediri, dan menyempatkan melihat wisata yang ada di Kediri saat ini. hari pertama saya mengunjungi wisata Gunung Kelud, yaaa meskipun tidak sampai ujung sih. wisata satu ini sangat wajib dikunjungi guys, masih ingatkan 2014 lalu ketika dese meletus di hari valentine ? ada yang terkena dampak abu cintanya ndak nih ? kalau saya sendiri ditempat perantauan sampai setahun pun masih terasa abu kasih sayangnya. 
jika kalian bermain ke Gunung kelud, pertama-tama harus bayar dulu yaa..

 loket kawasan Gunung Kelud

kemudian di sisi kanan akan disuguhi spot ini nih

Gedung Teater dan Museum.
Gedung teater dan museum ini berisi foto-foto keadaan Kediri dan Gunung Kelud dari waktu ke waktu.

masih di samping gedung teater dan museum


 letak wisata Gunung kelud paling ujung yaa, jadi saya mulai perjalanan dari yang paling jauh. pertama saya ke tempat ini nih...

sepertinya Gunung Kelud sedikit malu-malu menampakkan sang Surya pada kita

disisi lain yang belum sepenuhnya di tumbuhi pepohonan


kalian harus penasaran nih selain tiga foto ini ada hal menarik apa di sana ? kunjungi dan buktikanlah sendiri guys bahwa wisata Gunung Kelud bisa menjadi tujuan wajib saat kalian berkunjung ke Kediri. selain spot gunung Kelud sendiri masih banyak spot-spot menarik, salah satu yang saya kunjungi adalah wisata Taman Agro Margomulyo

sebelum masuk jangan lupa bayar dulu yaaa....

di dalamnya ada spot gini nih... barangkali kalian ingin eksis di bawah tulisan tersebut

tam.1
di dalam taman Argo Margomulyo banyak spot buat foto-foto manjah, ini salah satunya

tam.2
tam.3
 tam.4
setelah kalian berjalan agak jauh akan disuguhi spot seperti foto di atas guys. itu paling ujung.

tam.5
 kira-kira siapa ya guys yang punya ide buat numpuk bebatuan hingga menarik dan sekreatif ini ?
setelah turun dari taman Agro Margomulyo saya penasaran banget nih yang namanya kampung Indian, dan beginilah sedikit gambarannya

pintu masuknya guys

 
ada rumah penduduknya guys, kalian bisa lo masuk atau sekedar foto didepannya

ada kolam renangnya juga, barangkali ingin sekedar berendam menghilangkan lelah

kayaknya ini kediaman kepala suku

bisa jadi tempat hang out bareng keluarga

kalian bisa nyewa pakaian lengkap atau sekedar salah satu yang ala-ala Indian dengan harga terjangkau loh guys


jika kalian beruntung, di jam-jam tertentu ada pertunjukan tari khas Indian. dan yang bikin tambah seru, kalian bisa ikut menari bersama mereka.

selain itu disekitar Kampoeng India ada Kampoeng Anggrek, kampoeng yang isinya anggrek semua ? eeiittss.. jangan salah, selain anggrek juga ada tanaman lain dan yang pasti spot-spot foto yang instragramable.

tam.1

tam.2

tam.3

tam.4

tam.5
 
setelah capek keliling akhirnya saya ke daerah Pare nih. biarpun main seharian tapi jangan lupa sholat ya bagi muslim muslimah. ini ada masjid yang nyaman disinggahi, masjid An-Nuur.


selain di Masjid An-Nuur, ada taman Kili Suci ini. kalian bisa sekalian bersantai atau bermain (jika masa kecil kalian kurang bermain).
penampakan depannya guys (1)

(2)

ini jalan kalau kalian dari Masjid An-Nuur yaa



kemudian lanjut lagi doong perjalan keliling Kedirinya, kali ini saya berjalan-jalan ke Candi.
ada yang pernah ke sini ?


kemudian saya melipir ke Candi Tegowangi. candinya lumayan bagus, sayangnya pemeliharaannya kurang.
ini di Candi Tegowangi ya guys

Candinya ada dua, yang ini lebih kecil

hari itu diakhiri dengan makan dan berkunjung ke beberapa cafe dan tempat makan yang instagramable. saya bahas lain kali yaaa.... semoga kalian yang ingin berkunjung ke Kediri sedikit tahu tempat mana saja yang menarik di kunjungi.

price list per orang :
1. Gunung Kelud: 5.000 belum parkir
2. Gedung Teater dan Museum: gratis
3. Taman Argo Margomulyo: 5.000 + parkir di dalam khusus motor
4. Kampung Indian: 5.000 belum parkir
5. Kampoeng Anggrek: 8.000 + parkir
6. Masjid An-Nuur: 2.000 parkir
7. Taman Kilisuci: 2.000 parkir
8. Candi Surowono: gratis
9. Candi Tegowangi: 2.000 parkir




Sabtu, 10 Februari 2018

Es Krim Tentrem

setiap ke Solo selalu ingin mampir ke sini, tapi baru kemarin bisa nuruti nafsu. apa sih yang bikin ngiler dari Solo ? yaahhh... buat yang suka es krim sih harus banget nih mampir ke sini. 😁

Ice Loly rasa Mangga
Belgian Waffle Ice Cream




Harga Es Krim Tentrem Solo

Jalan-jalan ke Solo kurang lengkap rasanya kalau tidak nyobain es krim legend nya (karena pas ke sana panasnyaaaa.... butuh yang seger-seger meski kesananya sudah sama yang seger. hehehee). ada yang tahu es krimnya apa ? taraaaaaa ini dia...



yaaa.... itu dia, New Es Krim Tentrem. Tempatnya gampang banget ditemuin, berada di
Jl. Slamet Riyadi No. 136 Solo Jawa Tengah.

kalian yang belum pernah nyobain boleh nih mampir, es krimnya berasa cream dari jus buah asli, yuuummiiieeee deeh. soal harga gak usah khawatir..... nih tengok-tengok dulu varian dan price nya. siapa tahu jadi ingin mampir... 😂😆

niiihhh sekali buka daftar menunya sudah ada yang tertarik belum ?









bagaimanaaaaaa ada yang bikin mata khilaf ? 😅

Senin, 04 Desember 2017

ootd - Pasar Kangen Jogja 2017





Pasar Kangen Jogja 2017
       Jogja adalah tempat dimana kamu dapat menemui banyak hal, mungkin juga jodoh (heheheee). Salah satu yang dapat kamu temui adalah pasar kangen ini nih, yaaa meskipun telat tapi kamu bisa mengunjunginya tahun depan karena acara ini diadakan setiap tahun.
      Dan aku yang tidak suka memakai baju yang kekinian pun selalu tampil dengan apa yang membuatku nyaman saja. Seperti dalam foto, cuma pakai celana panjang, kaos dan biasanya pakek jaket, tapi biar kelihatan ndak seperti mau beli makan, jadi ditempeli outer saja. Sudah, dengan sesimple ini pun sudah membuat happy. Tapi tak lupa si Bayi yaaa.... (bayiku sementara adalah sepatu) karena aku bukan tipe orang yang ribet, slip on adalah pilihan yang sangat tepat. Kali ini slip on sepanjang masa dari Diadora nih yang menemani. Harga murah tapi nyamannya itu lo sepanjang usia. heheeee

Senin, 27 November 2017

Kaliurang - Jalan-Jalan Pagi di Jogja





Stonehenge Jogja
 Beberapa tahun di Jogja berusaha menambah pengalaman main sana-sini, salah satunya ke sini nih. Stonehenge ini terletak di Kaliurang, tepatnya di Cangkringan. Sesampainya diparkiran Stonehenge, saya bergumam "gini doang ?", tapi itu tak membuatku pergi dan mengabaikan tumpukan batu-batu ini (hehehehee). diambilnya kamera dan cekrek-cekrek... eeeeehhhhhh ternyata tak seburuk dugaan awal, ini maaaahhhh keren namanya. jadi, foto ini diambil pada tanggal 15 September 2017 pagi hari. karena saya berangkat ke Kaliurang jam 06.00, rencananya mengejar udara segar tanpa polusi dan tujuan utama adalah Merapi Park, sudah tahu kan Merapi Park itu wisata seperti apa ? kalau belum tahu, ini nih contohnya
yaaaa.... beginilah salah satu penampakannya, miniatur-miniatur icon sebuah negara. waktu itu ada miniatur kincir angin, menara Eiffel, Big Ben, patung Liberty, Pagoda, Burj Al Arab dan ini nih menara Pisa. menarik bukan ?
yuuuk aah kalau lagi di Jogja jangan lupa main sana-sini, siapa tahu bisa tanpa sadar mainnya keliling dunia. heheheeeee

Stonehenge kalau gak salah bayar parkir doang, 2k, sedang di
Merapi Park tiketnya 15k dan parkirnya 2k. gak bikin kantong mahasiswa kempeskan ? heheheee





Selasa, 07 November 2017

Entah

       pagi ini tak seperti pagi-pagi sebelumnya. pagi ini adalah pagiku dengan banyak air mata. ku kira semua akan baik-baik saja saat kata berakhir terucap. namun aku salah!!!
pagi ini terasa sakit yang teramat. tapi aku mencoba mengikhlaskannya, kamu, kenangan dan harapan kita. 😅 banyak kata 'andai' yang terlintas saat itu. andai kamu benar serius mencintaiku, andai kamu benar-benar seperti apa yang kamu bilang dulu, andai kamu mengerti harapanku, dan andai aku bisa bersabar dalam ketidakpastian itu.

       hari dan bulan begitu cepat berlalu, sedang aku masih termenung dalam kata 'andai' ku. aku seperti manusia yang hanya hidup, bernafas, makan, tidur. dan aku seperti kehilangan kehidupanku, tawaku, harapanku, dan tujuanku. kamu memang bukan orang yang aku ingin, bukan juga orang yang ku harapkan. namun waktu yang membuatku terlanjur jatuh cinta padamu. sejak awal aku tahu semua akan berakhir seperti ini, dan aku sebisa mungkin untuk tidak mencintaimu, namun rasaku terlalu liar hingga aku begitu mencintaimu (aku memang sangat bodoh 😅). tapi aku lebih memilih untuk mengakhirinya, sudah cukup bagiku untuk menjalani hubungan yang tidak pasti, aku bukan anak kecil lagi yang hanya butuh hahahihi, tapi aku sudah menjadi wanita yang lebih memilih kepastian, dan aku tidak melihat ataupun merasakan hal pasti darimu. aku lelah, dan aku menyerah dengan segala resiko yang tak ku kira sesakit ini (alhamdulillah, nikmat mana yang bisa didustakan).

      bulan demi bulan berlalu, namun rindu dan rasa ingin tahuku belum juga memudar. dari sekian banyak waktuku masih saja tentangmu, tentangmu yang sudah tak peduli akan diriku dan mencintai yang lain (semoga bahagia), tentangmu yang sudah ku lepas tanpa ku ikhlaskan, tentangmu yang sudah berlalu namun belum sempat ku lupakan, tentangmu yang memberiku banyak ketidakpastian namun tetap ku pikirkan.

       aku melepasmu dan aku tak ingin memilikimu lagi, namun hatiku belum mampu untuk meninggalkanmu. entah sampai kapan hati ini mampu memelihara luka, entah sampai kapan air mata ini sanggup untuk meronta dan berlarian di pipi, entah sampai kapan aku lumpuh seperti ini?? jujur... aku lelah, aku lelah untuk selalu terlihat baik-baik saja, sedang aku sedang sangat tidak baik-baik.

terimakasih sudah memberiku harapan, kenangan, dan kekecewaan. dan ma'af aku memilih pergi, karena bagiku kamu tidak menjadi baik saat bersamaku, sedang aku ingin menjadi alasan seseorang untuk berubah menjadi baik dan membawaku pada kebaikan. semoga kita saling bahagia dengan hidup seperti orang asing,  sama seperti saat ini.


Akira_Nageba, Malioboro Mall 7 November 2017

Kamis, 02 Januari 2014

Origami Pesawat Terbang



Bayangan diriku saat berlajan menuju kampus pun masih tak terlihat, “yaahhh….. pagi-pagi gini harus masuk kuliah”, gerutuku sambil memainkan ponsel flip kesayanganku. Aku berjalan melewati beberapa tempat untuk sampai di kampus. “sepi…”, kataku lirih sambil duduk dan menyandarkan tubuhku pada sebuah tembok. Tak lama kemudian satu persatu teman-temanku pada datang dan mengambil posisi kesukaannya, begitu pun dengan ani, dia teman terdekatku di kampus dan di kelas ini.
“Ani siapa itu yang duduk bersama Zains ? kok aku nggak pernah lihat, dia anak angkatan kita apa kakak angkatan kita ?”, tanyaku pada ani sambil menunjuk arah taman kampus tepat didepan kelas Psikologi Agama.
“Nggak tahu er, nggak pernah lihat juga”, jawab ani dengan aura kebingungan.
Aku pun kembali membuka catatan tentang psikologi agama. Mata kuliah ini adalah mata kuliah yang sangat lama waktunya, tiga SKS sekaligus  hingga membuat kami merasa bosan dan terkadang enggan walau hanya mendengar dosen yang menjelaskan. 09.30 adalah waktu yang sangat kita tunggu-tunggu setelah berbosan-bosan duduk dari jam 07.00.
Beberapa hari kemudian aku melihat cak bagier bersama orang yang waktu itu sempat menggangguku, mereka sedang duduk di teras kampus, aku menyapa cak bagier, namun temannya yang kini membuatku penasaran hanya melihatku, kemudian mereka pindah ke taman. Saat beberapa waktu berselang, ku lihat ia sedang ngobrol dengan seseorang, entahlah siapa dia, aku tak terlalu memperhatikan teman bicaranya karena yang ku pandang saat itu hanya dia, dan saat itu pula ia juga memandangku sampai mampu membuatku salah tingkah dan kemudian ku alihkan pandanganku pada notebook sahabat setiaku.
Hari ini ujian tengah semester pertama, lagi-lagi Psikologi Agama. Ketika aku keluar kelas, aku  melihat seseorang yang dari kemarin-kemarin mengganggu pikiranku bersama dua teman yang sudah ku kenal sejak masa kuliah aktif, yaitu zains dan cak bagier. Tiba-tiba suara seseorang memanggilku dan aku pun menoleh padanya,
“Ada apa zains ?”, tanyaku pada seseorang yang tadi memanggilku.
“Sini-sini…” pintanya padaku, namun aku hanya menggeleng dan masuk ke kelas lagi, aku takut salah tingkah didepan seseorang yang selama satu tahun ini baru ku temui beberapa minggu lalu dan aku pun tak tahu nama orang tersebut. Karena begitu penasaran aku pun memberanikan diri bertanya pada zains, dalam pikirku “mungkin zains mengenal siapa dia, soalnya dia tadi bersama zains dan cak bagier, dan mereka kelihatan akrab”.
“Zainnnnssss…… aku mau tanya sesuatu sama kamu, tapi janji ya jangan bilang siapa-siapa” ku ketik pada sebuah obrolan di facebook ketika sore hari.
“Tanya apa ?” jawab zains sekaligus.
“Tapi janji ya jangan bilang siapa-siapa?” pintaku padanya karena selama mengenal zains, zains ini tipe orang yang jail, takut kalau ia akan bercerita pertanyaanku pada temannya yang kini mulai hidup di hatiku.
“Kalau nggak percaya nggak usah tanya” jawabnya yang membuatku semakin sebel sama dia, tapi dia memiliki kepositifan, yaitu baik hati.
“Gini zains, tadi yang duduk didepanmu saat kamu ditaman itu namanya siapa?”.
“Yang mana?”.
“Yang depan kamu, tadi waktu kamu di taman kan bersama cak bagier dan…. Itu siapa namanya?” jawabku menjelaskan kronologi kejadian disiang tadi.
“Oh… aushof ta?” jawab zains yang membuat rasa penasaranku terjawab.
“Oh namanya aushof? ok ok… terima kasih banyak zains” kataku diiringi ucapan terimakasih. Mulailah saat itu aku mengetahui nama orang yang sedang mengganggu pikiranku, “dia terlihat sempurna, tinggi, putih bersih, rapi, stylis, dan terkesan keren banget” gumamku sambil tersenyum nggak jelas.
            Keesokan harinya ujian matakuliah Agama dan Gender. “ternyata sedikit mudah” pikirku sambil melangkah mengumpulkan lembar jawaban. ”ini masih terlalu pagi jika aku harus balik ke kos, mau ngapain juga di kos” pikirku. Kemudian aku pergi ke kantin perpustakaan, disinilah tempatku menyendiri, berfikir dan berimajinasi tentang dunia fantasi yang mengelilingi angan dalam sadarku. Ku buka facebook, blog, smaboy, dan yang pasti ku buka cerpen-cerpen orang yang diposting didunia maya, itu kebiasaanku dikala senggang.
Tak terasa waktu begitu cepat berputar dan aku mulai bosan dengan suasana disekitar, akhirnya ku putuskan untuk pulang. Saat ku lihat ponsel dan ku balas sebuah pesan dari sahabatku, “aushof…” gumamku, ku lihat ia sedang duduk di depan tv umum di perpustakaan sambil menoleh ke arah kirinya, entah apa yang ia lakukan. Ketika aku semakin mendekati tiba-tiba ia menoleh padaku yang berjarak kira-kira lima sampai tujuh meteran dari samping kanannya hingga aku benar-benar disampingnya ia masih memandangku dan bodohnya diriku, aku pun tak mampu berpaling dari pandangannya sampai akhirnya aku melewatinya dan tak menoleh ke arahnya lagi. “Yaa Tuhan…. Pandangan tadi terlihat seperti ada rasa penasaran dan kaget, apa maksudnya…” tanyaku pada Tuhan tanpa terjawab. Kemudian aku pulang dan bercerita pada sahabatku yang ada di jawa timur.
            Lima hari setelahnya aku bertemu dengannya, yang berawal saat aku duduk ditaman dengan teman-teman kelasku, kemudian terlihat zains yang sedang cari posisi di taman juga.
“Zaaiinnnsss… Zaaiinnsss…” teriakku padanya, ia pun merespon dan memanggilku.
“Aku punya sesuatu, buagus” katanya sambil mengotak atik tabletnya. Ternyata dia melihatkan foto aushof padaku.
“Sumpaahhh kereenn banget, kirim ke aku Zaiinnsss” pintaku sambil menarik-narik lengan bajunya. Kemudian “zaaiinnsss” teriak aushof dari depan ruang dosen yang mengagetkanku, seketika zains pun balik memanggil aushof dan aku pergi ke tempat teman-temanku sebelumnya, “malu tauk” gumamku.
Mereka bercengkrama dengan teman-teman kelasnya karena mereka bertiga teman sekelas plus soulmate tiga serangkai yang kemudian duduk dibelakang tempat dudukku, sedang aushof duduk disamping kiriku dengan menghadap ke arah belakangku. “Deg deg” jantungku berdebar kencang, aku pura-pura bercanda dengan Arel, teman sekelasku untuk menghindari kesalah tingkahanku. “Kan… ayo pulang” suara itu terdengar lembut namun terasa menusuk, kenapa didepanku dia mengajak pulang orang lain, memang sih aku nggak punya hak atas tingkah lakunya, namun apa ia tak melihat seberkas cahaya yang bersinar kemarin saat aku memandangnya. “bodoh” kata hatiku.
“Tidak cukup membahagiakan saat merah mengajak biru agar menjadi ungu didepan putih saat putih sangat mengharap merah untuk selalu disampingnya dan kini aku hanya berfikir, bagaimana caranya agar aku pantas mendampingimu… mendengar keluh kesahmu, mendengar cerita tentang harimu, memberikan pundakku untuk sekedar kau ingin bersandar, tersenyum saat kau bahagia dan apa pun yang sedang kau rasa aku ingin menemanimu selalu, selalu begitu dan ingin selamanya. Hanya itu” ku tulis pada sebuah status di facebook ku, sebuah rasa yang sedang aku rasa untukmu, “semoga kau mengerti” kataku lirih.
            Hari pun berjalan dengan semestinya hingga oktober menjadi November, desember dan seterusnya, hanya saja hati ini yang berjalan begitu lambat. Pikiranku masih saja tertuju pada satu nama, yaitu aushof, aushof, dan aushof, bahkan selama ini pun aushof tak mengerti akan rasaku padanya dan aku enggan untuk bilang cinta atau sesederhananya hanya kata suka, aku pikir dengan satu pandangan dan satu lirikan ia mengerti tentang rasaku, namun semua hanya terkaanku saja, dan ku biarkan rasa ini semakin tumbuh, tumbuh dan tumbuh. Aku hanya berfikir tentang sebuah rasa yang ku miliki, cintakah ini, kagumkah ini, atau hanya sebuah rasa yang tak jelas karena sisa-sisa pandangan dan lirikan kemarin ? entahlah, aku tak mampu menjawab semua itu, namun “aku berharap kau akan mengartikannya untukku, aushof” kataku lirih.
            “Aushof lo udah punya pacar, itu pacarnya” kata zains sambil menunjuk aushof di awal semester lima. Tanpa sadar air mataku pun menetes dan dengan cepat membasahi pipiku. Aku terdiam dan terpaku duduk sendiri memandang aushof dan wanita yang akhir-akhir ini sering ku lihat jalan bareng aushof, namanya lulu.
            “Aku bahagia jika kau tersenyum seperti itu, meski senyuman itu bukan karena aku. Namun aku merasa sedih dan kecewa, jujur… sakit shof…. Sakit banget, andai kau menegrti apa yang ku lakukan untukmu, kau bagai inspirasi dalam perjalanan hidupku, dahulu aku yang cuek dengan penampilan dan mencoba menarik didepanmu, mencoba menjadi penulis agar kau tahu bahwa aku pantas mendampingimu dengan predikat penulis yang ku punya, meski aku tak sesempurna lulu, aku selalu menjadikan diriku pantas untuk menemani hidupmu. Kini yang bisa ku lakukan hanyalah meminta sama Tuhan agar kamu tak pernah merasakan sakit seperti ini, karena aku tak sanggup jika harus melihat kamu merasa sakit seperti yang ku rasa saat ini, aku selalu meminta pada Tuhan agar engkau selalu dipenuhi kebahagiaan dan keceriaan karena itu juga membuatku bahagia” ku tulis pada sebuah kertas dan ku lipat menjadi origami sebuah pesawat terbang agar ia terbang menyampaikan rasa bahagiaku atas kebahagiaannya meski diiringi rasa sakit yang begitu dalam bahkan sangat dalam.
Beberapa bulan kemudian rasa ini masih tetap sama, bahkan semakin tumbuh dan berkembang hingga akhirnya acara wisuda memisahkan antara aku dan kamu, dan kini terjawab sudah pertanyaanku yang pernah terpikir dahulu, rasa penasaranku selama ini, “ternyata ini bukan kagum, atau sebatas sisa-sisa pandangan kemarin, aku pikir aku telah mencintaimu….. aushof dan mungkin hanya sebatas cinta. Selamat tinggal dan sampai berjumpa kembali dihari yang lebih baik” ucapku saat duduk di barisan wisudawan-wisudawati, karena aku akan melanjutkan kuliahku di Jepang.
            “Jika kau mencintai seseorang berikanlah signal-signal cintamu padanya agar ia mengerti bahwa kau mencintainya dan tak harus kau bilang cinta atau semacamnya, jangan hanya diam yang akhirnya juga membuatmu terluka saat ia telah bahagia bersama orang lain” pesan dari sahabatku yang bernama indra yang dulu sering ku abaikan dan kini terjadi padaku. Kemudian ku tulis pada secarik kertas kecil dan ku biarkan di atas meja belajarku.